DISPARBUDPORA, BENGKALIS - Guna mempermudah dalam memetakan potensi pemuda di Desa dalam perencanaan pembangunan daerah, Bupati Bengkalis Kasmarni yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, membuka seminar Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Kepemudaan di Kabupaten Bengkalis.

Seminar ini dilaksanakan dalam upaya mewujudkan generasi muda Kabupaten Bengkalis yang unggul, tangguh, sehat dan cerdas, dalam mendorong terwujudnya Kabupaten Bengkalis bermarwah, maju dan sejahtera, Rabu (13/7/22).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pantai Hotel Marina ini langsung mendatangkan narasumber dari Kemenpora-RI, Plt. Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Imam Gunawan, Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda Provinsi Riau, Muatin, dihadiri Wakil ketua DPRD Sofyan.

Adapun peserta seminar ini diikuti para pemuda dari 25 desa dari Kecamatan Bengkalis dan Bantan.

Dalam sambutannya, Kadisparbudpora Edi Sakura mengatakan peran pemuda sangatlah diperlukan sebagai sarana mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara. 

"Tujuan pembangunan kepemudaan ini adalah untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demoktatis, bertanggung jawab, serts memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan berdasarkan pancasila." Ujar Edi Sakura.

Maka demikian, Disparbudpora Kabupaten Bengkalis melakukan kegiatan ini kepada 25 Desa yang ada di Kecamatan Bengkalis dan Bantan ini sebagai salah satu upaya pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk menggali potensi pemuda yang ada pada desa tersebut.

Sementara itu, Dalam sambutannya H. Heri Indra Putra mengatakan Pembangunan kepemudaan secara keseluruhan telah menjadi agenda kerja kami Pemerintah Kabupaten Bengkalis saat ini dan lima tahun kedepan, melalui misi, mewujudkan pengelolaan potensi dan kualitas SDM, dengan sararan terwujudnya SDM yang unggul, mandiri dan berdaya saing.

H. Heri Indra Putra juga berharap, melalui kegiatan ini dapat menimbulkan semangat pemuda dalam mengembangkan diri dan potensi, sehingga menimbulkan multiplier effect terhadap pembangunan berbagai sektor di desa, kecamatan dan daerah kedepannya.