Teks foto:

Kemenekraf RI dan Disparbudpora Bengkalis Kolaborasi Kembangkan Pembelajaran Kreatif Melalui Board Game

Muhammad Kazar, A.Md
Muhammad Kazar, A.Md

Reporter

MANDAU - DISPARBUDPORA, Sebagai upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif sekaligus mendorong inovasi dalam dunia pendidikan, Kementerian  Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis serta Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis dalam kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Gim Papan (Board Game) sebagai Penguatan Pendidikan yang Interaktif dan Partisipatif.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 28 Oktober 2025, bertempat di Hotel Grand Zuri, Kota Duri, Kecamatan Mandau. Pelatihan ini turut mendapat dukungan penuh dari Ketua DPRD Provinsi Riau dan DPRD Kabupaten Bengkalis. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan, sejalan dengan semangat pengembangan potensi ekonomi kreatif di bidang game dan edukasi.

Pelatihan dihadiri oleh Direktur Gim Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf/Bekraf, Luat Sihombing, beserta jajaran; Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis yang diwakili oleh Kepala Bidang Pariwisata, Alwizar, S.K.M; serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis yang diwakili oleh Peppy Sumanty, S.H., M.M., selaku Korwil Pendidikan Kecamatan Mandau.

Hadir pula Ketua Komisi I DPRD Provinsi Riau, Nur Azmi Hasyim, S.T., M.M., dan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis, Tairan, S.H., yang memberikan dukungan terhadap pengembangan kreativitas dan pendidikan di daerah. Selain itu, turut hadir Dewan Pengawas Asosiasi Board Game Indonesia, T. Arie Setiawan Prasida, serta Lead Game Designer dari Hompimpa Games sebagai narasumber dalam pelatihan ini.

Dalam sambutannya, Direktur Gim Kemenekraf, Luat Sihombing, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelaku kreatif untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif daerah.


“Gim papan (non-digital) merupakan sarana edukatif yang mampu menumbuhkan interaksi sosial, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis di kalangan pelajar. Melalui kegiatan ini, Kemenparekraf berupaya memperkuat jembatan antara kreator gim lokal dengan masyarakat pengguna, sehingga produk gim karya anak bangsa dapat memberikan dampak nyata bagi pendidikan dan perekonomian daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disparbudpora Kabupaten Bengkalis melalui Kabid Pariwisata, Alwizar, S.K.M, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah inovatif dalam mendorong lahirnya ide-ide kreatif di kalangan pelaku ekonomi kreatif dan tenaga pendidik.


“Board game tidak hanya sekadar permainan, tetapi merupakan media pembelajaran yang efektif mengajarkan strategi, kolaborasi, komunikasi, dan nilai-nilai karakter dengan cara yang menyenangkan dan partisipatif, dengan nuansa lokal kedaerahan. Karena ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis saat ini sedang menyusun Peraturan Bupati tentang Pembentukan Kabupaten Kreatif sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah.


“Dengan adanya Peraturan Bupati tentang Kabupaten Kreatif, maka fokus pengembangan ekonomi kreatif dari 17 subsektor akan menjadi jelas, dan diharapkan mampu menjadi salah satu motor penggerak pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Alwizar.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Riau, Nur Azmi Hasyim, S.T., M.M., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.


“Kami di DPRD Provinsi Riau mendukung penuh kegiatan yang menggabungkan unsur pendidikan dan ekonomi kreatif seperti ini. Pelatihan ini bukan hanya membangun kapasitas tenaga pendidik, tetapi juga membuka peluang bagi kreator muda daerah untuk menghasilkan karya yang bernilai ekonomi dan edukatif. Bengkalis harus menjadi contoh daerah yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam inovasi kreatif,” tuturnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis, Tairan, S.H., juga menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan lembaga legislatif terhadap pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.


“Kegiatan seperti ini sejalan dengan arah pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi daerah. Melalui pelatihan board game, kita membangun generasi yang kreatif, kolaboratif, dan memiliki semangat kebersamaan. Kami di DPRD Bengkalis siap bersinergi untuk memperkuat kebijakan yang berpihak pada tumbuhnya ekosistem kreatif di Bengkalis,” ujarnya.

Dalam sesi paparan, Bapak Hery Prasetya membahas bagaimana board game dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang menumbuhkan kolaborasi, komunikasi, serta kemampuan pemecahan masalah. Peserta juga diajak mempraktikkan beberapa board gameedukatif yang relevan untuk konteks pendidikan di tingkat sekolah dasar dan menengah

Sementara itu, Bapak T. Arie Setiawan Prasidamemaparkan konsep desain gim yang baik untuk tujuan pendidikan. Ia menyoroti pentingnya nilai-nilai lokal, narasi, dan mekanisme permainan yang dapat menstimulasi minat belajar siswa. Peserta didorong untuk berinovasi dalam menciptakan board game lokal yang mengangkat karakter dan budaya daerah masing-masing.

Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak kreator gim lokal dan tenaga pendidik yang mampu mengembangkan media pembelajaran inovatif berbasis board game. Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku industri kreatif dalam membangun generasi yang kreatif, adaptif, dan berdaya saing.

 


Tim Redaksi

Diana Susanti, S.Akun
Diana Susanti, S.Akun

Editor

Muhammad Kazar, A.Md
Muhammad Kazar, A.Md

Fotografer

Berita Lainnya