Teks foto: Alwizar Serahkan Cendramata kepada Penghulu Kampung Dayun Nasya Nugrik

Peserta Pelatihan Pengembangan Desa Wisata Studi Banding Kelembagaan Desa Wisata Dayun

Nurhidayat, SE
Nurhidayat, SE

Reporter

DISPARBUDPORA, SIAK - Bertempat di Aula Kantor Penghulu Kampung Dayun (Kantor Desa), Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Alwizar dan  rombongan peserta Studi Banding Desa Wisata disambut baik oleh Penghulu Kampung Dayun Nasya Nugrik dan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nuviko Fishuri. Minggu (27/11/2022).

Sebelum berkunjung ke kawasan wisata Embung Terpadu Kampung Dayun, Kabid Alwizar mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan dan mengajak seluruh peserta untuk mendengar pemaparan pengalaman pengelolaan wisata di Kampung Dayun dan berdiskusi terkait Kelembagaan Desa Wisata.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan Penghulu Kampung Dayun dan teman-teman Pokdarwis. Adapun tujuan kami berkunjung ke Kampung Dayun ini adalah untuk studi banding desa wisata dan berkunjung ke lokasi wisata Embung Terpadu". Ucap Alwizar.

"Mari kita dengarkan bersama-sama pemaparan pengalaman pengelolaan wisata di Kampung Dayun dan berdiskusi tentang kelembagaan desa wisata. Silahkan tanya apapun yang mau di tanya, khususnya tentang kelembagaan desa wisata". Tambah Alwizar.

Sementara Kepala Desa atau Penghulu Kampung Dayun Nasya Nugrik sedikit bercerita bagaimana awal terbentuknya Desa Wisata di Kampung Dayun. Bermula dari Kampung Dayun yang sering terjadi kebakaran hutan, sebagai antisipasi pencegahannya adalah dibuatnya Embung (tempat penampungan air) yang dikelola oleh Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling).

"Embung yang kami buat sebenarnya sebagai antisipasi kami untuk memadamkan api, karena kampung kami sering terjadi kebakaran. Setelah tidak terjadi kebakaran lagi, Embung yang kami buat jadi terbengkalai. Sehingga pada tahun 2018 saya meminta Pokdarling membersihkan kembali untuk dijadikan sebagai tempat berkumpul masyarakat diwaktu petang". Terang Nasya.

Kemudian, Ketua Pokdarwis Nuviko Fishuri menerangkan tentang tata kelola Wisata Embung sehingga mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kategori Kelembagaan Desa Wisata.

"Ketika kita berbicara desa wisata, tentu tidak terlepas dari pokdarwis. ketika kita berbicara pokdarwis tentunya acuan kita adalah Sapta Pesona". Tutur Nuviko.

Dilanjutkan Noviko, bahwa Pokdarwis Kampung Dayun ini terbentuk pada tahun 2018 yang sebelumnya adalah Pokdarling.

"Sebelumnya kami adalah Pokdarling yang bertugas memadamkan api saat ada kebakaran. Kami juga Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya membakar hutan, besarnya biaya yang dikeluarkan saat memadamkan kebakaran. Sehingga muncul kesadaran masyarakat dan sampai sekarang Alhamdulillah tidak terjadi kebakaran lagi". Tambah Noviko.

"Sebagai Pokdarwis, yang mengelola wisata desa, jika ingin mengikuti ajang ADWI harus memperhatikan 7 kategori penilaian, diantaranya Kelembagaan Desa Wisata, Daya Tarik Pengunjung, CHSE, Suvenir, Digital dan Kreatif, Homestay dan Toilet Umum. Pungkas Noviko.

Diakhir pemaparan Pokdarwis, dibuka sesi tanya-jawab antara peserta pelatihan dengan Penghulu dan Pokdarwis Kampung Dayun.


Tim Redaksi

Syahrul Nizam, S.Pd. I
Syahrul Nizam, S.Pd. I

Editor

Syahrul Nizam, S.Pd. I
Syahrul Nizam, S.Pd. I

Fotografer

Berita Lainnya