Teks foto:

Wujudkan Desa Wisata Berdaya Saing dan Berkelanjutan, Disparbudpora Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata

Syahrul Nizam, S.Pd. I
Syahrul Nizam, S.Pd. I

Reporter

DISPARBUDPORA, BENGKALIS - Untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan para pengelola Desa Wisata agar dapat memahami aspek-aspek manajemen yang lebih profesional, serta memperkuat strategi promosi dan pelayanan kepada wisatawan, sebanyak 50 peserta perwakilan dari Desa Wisata Se-Kabupaten Bengkalis mengikuti Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis melalui Bidang Pariwisata. Bertempat di Pantai Marina Hotel, Kamis (10/10/2024).

Dalam laporan kegiatan yang dibacakan oleh Sri Handayani menjelaskan, kegiatan akan berlangsung mulai tanggal 10 - 13 Oktober dengan menghadirkan narasumber dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkalis, Dinas Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DPMD), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Pekanbaru dan Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) DPD Riau.

Kepala Disparbudpora Edi Sakura yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Alwizar dalam sambutannya mengatakan, bahwa sektor pariwisata merupakan harapan besar sebagai penggerak perekonomian Bangsa dan Daerah.

"Dengan mengandalkan keindahan alam sebagai karunia Tuhan kepada Bangsa Indonesia dan keragaman budaya yang unik, kami berharap menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara". Ucap Kabid Alwizar.

Beliau menambahkan, konsep dari desa, oleh desa, untuk desa akan menjadi landasan utama untuk menggenjot pariwisata berbasis budaya yang akan berimplikasi dengan meningkatnya perekonomian masyarakat lokal serta menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang didukung oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) di pedesaan akan menjadi faktor penunjang yang menghidupkan daya tarik wisatawan. Namun, untuk mewujudkan desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, diperlukan kemampuan pengelolaan yang baik dari berbagai pihak, terutama masyarakat desa itu sendiri"." Jelas Kabid Alwizar.

Selanjutnya Kadis Edi Sakura menjelaskan, data dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) di tahun 2018 menyampaikan megatren pariwisata yang akan membentuk pariwisata masa depan yaitu perubahan dari wisata massal (mass tourism) ke arah wisata alternatif (alternative tourism). Yaitu wisata yang berorientasi pada wisata alam atau budaya lokal dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, petualangan dan belajar, seperti wisata petualangan (adventure tourism) - mendaki gunung (hiking), berjalan (trekking), dan juga wisata yang menawarkan pengalaman langsung kepada wisatawan seperti wisata perdesaan (village tourism).

"Perubahan megatren pariwisata ini merupakan peluang yang harus mampu ditangkap oleh Desa Wisata di Kabupaten Bengkalis dengan cara memaksimalkan keunikan yang ada di desa, baik keunikan alam, budaya lokal dan kehidupan keseharian masyarakat yang harus dikemas menjadi paket wisata". Ungkap Kabid Alwizar.

Hadir dalam pembukaan, Pejabat Administrator, Pengawas, Jabatan Fungsional dilingkungan Disparbudpora, Narasumber MASATA DPD Riau, Kepala atau PJ Kepala Desa dan Sekretaris Desa, Pendamping Ekonomi  dan  peserta pelatihan dari Desa Wisata.


Tim Redaksi

Nurhidayat, SE
Nurhidayat, SE

Editor

Muhammad Kazar, A.Md
Muhammad Kazar, A.Md

Fotografer

Berita Lainnya

Berita Terbaru


Berita Terpopuler