DISPARBUDPORA, RUPAT UTARA - Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rupat Utara. Bertempat di Aula Kantor Camat Rupat Utara, Rabu (12/2/2025).

Mewakili Bupati Bengkalis Kasmarni, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri, menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menyusun perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

"Dengan kesamaan niat dan semangat untuk membangun daerah ini, kita dapat menghasilkan perencanaan yang mampu menjawab kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rupat Utara," ujarnya.

Beliau mengingatkan seluruh Perangkat Daerah agar dapat mensinergikan usulan prioritas dari setiap desa dengan rencana kerja perangkat daerah sesuai kewenangan masing-masing. Juga menekankan pentingnya efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan program guna memastikan pembangunan berjalan optimal.

"Kami berharap seluruh pihak dapat berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sehingga hasilnya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis, khususnya Kecamatan Rupat Utara." Tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Alwizar dalam paparannya menyampaikan bahwa, dalam mensukseskan 9 Program Strategis Daerah 2025-2029, khususnya Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Pulau Rupat, meminta Desa Wisata yang ada di Rupat Utara sesuai Keputusan Bupati Bengkalis Nomor 445/KPTS/VI/2021 agar mengotimalkan potensi wisata desanya dan meningkatkan manajemen pengelolaan kepariwisataannya. Harus aktif mempersiapkan potensi yang ada termasuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

"Potensi Pariwisata di Kecamatan Rupat Utara sangat menjanjikan. Pada Tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 36.383 orang. Jika kita asumsikan pengeluaran wisatawan perorang sebesar Rp. 600.000,- maka ada perputaran uang sebesar Rp. 21 milyar pada Tahun 2024 di Kecamatan Rupat Utara, atau kira-kira sebesar Rp. 170.000.000,- perbulan dan ini bersifat fluktuatif. Oleh karenanya, program yang ada di Perangkat Daerah dan usulan Musrenbang baik fisik maupun non fisik harus kita  arahkan menuju KEK Pariwisata Pulau Rupat" Jelas Alwizar.

Beliau menambahkan, jika nanti sudah menjadi KEK Pariwisata, maka akan ada fasilitas fiskal dan non fiskal. Tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat kawasan dan berharap masyarakat secara kompak menjaga kebersihan, keindahan, keamanan dan kenyamanan desa.

"Syarat mutlak desa wisata adalah Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan yang kita kenal dengan istilah Sapta Pesona, dan akan mengusulkan Desa Titi Akar sebagai Desa Wisata Budaya dalam Keputusan Bupati Bengkalis. Karena Perayaan Cap Go Meh di Klenteng Cu Bun Kiong termasuk dalam wisata religi dan rumpun Wisata Budaya yang banyak mendatangkan wisatawan manca negara setiap tahunnya. "tutup Alwizar

Terlihat hadir pada kegiatan tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Ferry Situmeang dan Hardianto, Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bengkalis Yuhelmi, Camat Rupat Utara Aulia Fikri, Pejabat Administrator dan Pengawas, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kepala Desa Se-kecamatan Rupat Utara, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se-Kecamatan Rupat Utara, serta tamu undangan lainnya.