DISPARBUDPORA, PEKANBARU – Bengkalis kembali menambah medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Riau. Pa.

Bahasa Melayu dan Tulisan Jawi: Jembatan Peradaban Islam di Nusantara

Diana Susanti, S.Akun
Reporter
Ditulis oleh : LINDA SARI (202401038)
Mahasiswa ISNJ Bengkalis, Jurusan Akuntansi Syariah
Bahasa Melayu dan tulisan Jawi memegang peranan penting dalam membentuk peradaban Islam di wilayah Nusantara. Sebagai bahasa pengantar dakwah dan literasi keagamaan, Bahasa Melayu berhasil menjadi alat utama dalam menyebarkan ajaran Islam secara damai dan terstruktur, terutama melalui tulisan Jawi yang digunakan dalam berbagai kitab, naskah, dan surat resmi.
Tulisan Jawi mulai berkembang pesat sejak abad ke-13 bersamaan dengan masuknya Islam ke wilayah pesisir Sumatra dan Semenanjung Malaya. Aksara ini tidak hanya digunakan oleh ulama, tetapi juga oleh kalangan istana dan masyarakat umum. Melalui tulisan Jawi, ajaran Islam diterjemahkan ke dalam konteks lokal, sehingga lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat setempat.
Kitab-kitab berbahasa Melayu yang ditulis dalam aksara Jawi mencakup bidang fikih, tasawuf, tauhid, hingga tata negara Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Jawi bukan sekadar alat tulis, tetapi juga kendaraan ilmu pengetahuan yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan kearifan lokal. Kitab-kitab seperti Hidayatus Salikin karya Syekh Abdus Samad al-Palimbani dan Sabilal Muhtadin karya Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah contoh bagaimana tulisan Jawi digunakan untuk membentuk pemikiran umat di masa lampau.
Di sisi lain, Bahasa Melayu yang digunakan dalam tulisan-tulisan ini bersifat inklusif, sederhana, dan komunikatif. Sifat tersebut membuatnya dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari rakyat biasa hingga bangsawan. Keberhasilan Bahasa Melayu dalam menyebarkan Islam juga membuatnya diadopsi sebagai bahasa administratif dan diplomatik oleh banyak kerajaan Islam di Nusantara.
Pengaruh Bahasa Melayu dan tulisan Jawi pun tak bisa dilepaskan dari proses lahirnya Bahasa Indonesia. Banyak istilah keislaman dan struktur bahasa yang tetap dipertahankan hingga kini. Meskipun Tulisan Jawi telah tergantikan oleh aksara Latin, jejak dan warisan intelektualnya tetap menjadi bagian penting dari sejarah bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Oleh karena itu, mengenang dan mempelajari kembali peran Bahasa Melayu dan tulisan Jawi tidak hanya soal pelestarian budaya, tetapi juga menghargai kontribusinya dalam membentuk identitas keislaman dan kebangsaan yang moderat, terbuka, dan berbasis ilmu.

Berita Lainnya
DISPARBUDPORA, RUPAT UTARA - Malam Grand Opening Festival Rupat Culture Paradise Tahun 2022 berlangsung meriah. Bertempat di.
Berencana ingin berkunjung ke Bengkalis namun tidak tahu buah tangan apa yang harus Anda bawa pulang? Inilah rekomendasi oleh.
DISPARBUDPORA, RUPAT UTARA - Tim Survey Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) disambut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pari.
BENGKALIS – DISPARBUDPORA, Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso sambut baik dan damping secara langsung Wali Kota Pematag.